HARMONISASI
TUJUAN DAN WATAK ASASI DALAM PERGERAKAN KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) DI
MASA KEKINIAN
OLEH : M. SALMAN, S.Pd
Pasca
era reformasi 1998, wajah baru muncul di
permukaan bangsa indonesia dan memasuki babak baru dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di negara kita tercinta ini. Dinamika – dinamika pun terjadi pada saat ini yang mempengaruhi pergerakan-pergerakan
pada mahasiswa di Indonesia. Ini
merupakan tantangan pemuda untuk melakuakan hal- hal yang progresif dalam
melangkah untuk membangun bangsa indonesia kedepan yang lebih baik dari
sebelumnya. Runtuh nya rezim orde baru, soeharto memberi angin segar kepada
pemuda- pemuda yang ingin melihat bangsa dan negara ini maju. Ini merupaka
tonggak sejarah yang sangat besar bagi bangsa indonesia, yang menginginkan ‘
mengembaklikan bentuk lama yang dinggap lebih baik dari pada bentuk yang
ada pada waktu sekarang’(mochtar buchori,
indonesia mencari demokrasi,(Yogyakarta: Insist Press, 2005),hal.136)
Melihat
kondisi yang ada diatas maka sudah saatnya kader himpunan mahasiswa islam(HMI)
pada saat ini melakukan harmonisasi Tujuan dan watak asasi dalam pergerakan
kader HMI dimasa sekarang dan akan datang. Hal ini bertujuan bahwa kader hmi
dalam melakukan pergerakan- pergerakan harus memiliki jiwa yang visioner dan
progresif sehingga dapat membawa bnagsa dan negara ini menjdi bangsa dan negara
yang bernartabat, berdaulat, dan disegani oleh negara- negara lain.
HMI
sebagai organisasi kader yang memiliki platform yang jelas sejak awal
berdirinya HMI mempunyai dua komitmen asasi yang harus dipegang teguh oleh
kader hmi. Dua komitmen asasi yang diemban oleh seorang kader yaitu: (1). Mempertahankan negara republik indonesia dan
mempertinggi derajat bangsa indonesia, ini disebut komitmen Kebangsaan, dan
(2). Menegakkan dan mengembangkan ajaran islam, dan ini dikenal sebagai wawasan
ke-Islaman atau Keumatan. Dari dua wawasan tersebut dapat kita sebut dengan
wawasan integralistik yaitu cara
pandang yang utuh melihat bangsa indonesia terhadap tugas dan tanggung jawab
yang harus dilakukan sebagai warga negara dan umat islam indonesia.
Cahaya
yang menerngi seorang kader HMI dalam mengemban tugas dan tanggung jawab
sebagai warga negara dan umat islam , seperti yang telah disebutkan wawasan
integralistik HMI, maka seoarang kader harus mampu dan paham dengan tujuan dan
watak asasi hmi, adapun tujuan dari HMI yang terdapat pada pasal 4 angaran
dasar HMI adalah “Terbinanya Insan
Akademis, Pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” dan seorang kader harus harus mampu
mengejewantahkan watak asasi Kader HMI yang tertuang dalam bentuk :
a) Cenderung
kepada kebenaran
b) Bebas,
merdeka, dan terbuka
c) Obyektif,
rasional dan kritis
d) Progresif
dan dinamis
e) Demokratis,
jujur dan adil
Apabila
seorang kader HMI sudah memiliki dan berpegang teguh pada tujuan dan 5 watak asasi kader diatas sudah
dipastikan bahwa progresitas kader akan mnjadi masif dalam melakukan pergerakan
dan akan memiliki nilai jual yang tinggi bagi seorang kader dan organiasi ini
sendiri yaitu HMI.
Maka
tidak akan terjadinya stagnasi dalam pergerakan kader untuk membangun bangsa
dan negara ini lebih baik, dikarenakan kader sudah mampu dan siap dalam
menjawab tantangan tantangan yang ada pada bangsa dan negara indonesia ini.
Eksistensi
seoarang kader di HMI bukan hanya dilihat pada saat ia mampu beretorika,
berdebat, melakukan aksi atau sering berdemo tapi yang tak kalah pentingnya
adalah bagaimana seoarang kader memberikan karya nyata dan aksi sosial kepada
bangsa ini, hal ini dapat dilakukan dengan menulis ide-ide yang visioner,
membuat catatan kecil, artikel serta kalo mampu membuat buku yang dapat
dibagikan kepda masyarakat sekitar sehingga mayarakat tercerdaskan dengan karya
nyata dari kader tersebut. Bentuk ini merupakan sumbangan yang sangat berarti
bagi seoarang kader HMI dan ini merupakan salah satu bukti nyata seorang kader
yang mengimplementasikan dan mengamalkan tujuan dan watak asasi HMI.
Dengan
mampunya seorang kader HMI dapat mengimplementasikan hal diatas berarti
seaorang kader HMI sudah bisa mengharmonisasikan antara tujuan dan watak asasi
HMI. Sehingga kader HMI masa sekarag dan akan datang mampu mebaca dan
menanfgkap peluang- peluang yang ada disekitar kehidupanya dan peka terhadap
permasalahan- permasalahan sosial yang menimpa mayarakat, bangsa dan negara
tercinta ini.
Penulis
punya keyakinan yang kuat dan sangat optimis apabila seorang kader HMI mampu
berharmonisasi dengan tujuan dan watak asasi HMI maka sudah selayaknya hmi akan
selalu berkibar hingga akhir masa dan membawa kader kearah intelektual yang
profesional dan visioner.
Mengutip
perkataan bung karno presiden pertama republik indonesia yang mengatakan” beri
aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda
niscaya akan ku guncang dunia”( Majalah
Nusantara edisi september-oktober:54).
Kutipan
diatas mungkin tidak asing lagi di telinga kita, tapi jarang dari kader HMI
untuk menelaah secara mendalam makna yang tersirat dari pesan tersebut. Dengan menggugahnya bahasa pidato yang
disampaikan bung karno tersebut membuat negara diseantero dunia menakuti dan bangsa indonesia ini pada waktu iyu, api
semnagat yang menggelora itu memberikan angisn segar bagi bangsa indonesia pada
saat itu untuk menetang penindasan dan penjajahan di negara indonesia ini.
Lalu
yang harus diingat oleh kader HMI adalah bagaimana mnumbuhkan rasa cinta akan
kebangsaan dan mampu dalam mengawal bangsa dan negara ini untuk berbenah serta
melakukan hal- hal yang bermanfaat yang dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat, bangsa dan negara. Maka dari itu seorang kader HMI dalam melamgkah
harus didasari kebenaran dan keyainan yang kuat agar tidak keluar dari koridor
yang terdapat pada watak asasi dan
tujuan hmi tersebut.
Penulis
mengajak semua kader HMI dari sekarang dan akan datang marilah kita tetap
solidkan persekawanan dalam berorganisasi serta meningkatkan dan mengembang kan
etika dalam berorganisasi di HMI, apa bila hal ini telah kita lakukan maka
siapa pun akan segan terhadap kader HMI. Melangkahlah sesuai dengan
petunjuk-Nya dan ikutilah petunjuk-Nya maka akan kita raih kemenangan yang
sesungguhnya. Akhir kata untuk kawan semuanya tetap lah pada Jalan Yang Lurus.
Amiin.YAKUSA.
“ Segala kebenaran maunya
diketahui dan dinyatakan, dan juga dibenarkan, kebenran itu sendiri tidak perlu
akan itukarena ialah yang menunjukkan, dan apa yang diakui benar dan harus
berlaku”(Paul Natorp)
Sumber
referensi penulis:
1. Buletin
parlemantaria
2. Majalah
nusantara
3. Buku
alam pikiran yunani
4. Buku
panduan LK-1 Hmi komisariat ikip budi utomo.